Bagian1Memilih Nutrien. 1. Cari tahu apa yang terkandung dalam air Anda. Kirimkan sampel air yang akan Anda gunakan ke laboratorium jika mungkin. Dengan air "lunak" yang bagus, Anda bisa menambahkan nutrien apa saja yang dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan optimalnya. Yaitukandungan dari pupuk hasil pelapukan daun-daun kering itu sendiri yang sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah. Untuk meyakinkan Anda, inilah manfaat pupuk kompos daun kering: a. Mengandung unsur hara mikro dan makro. Pupuk kompos daun mengandung unsur hara mikro dan makro yang tentunya baik untuk tanah dan bermanfaat untuk tanaman. Pupukkompos yang tersusun dari materi makhluk hidup seperti pelapukan dan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik banyak mengandung bahan organik dari kadar haranya. Smber pupuk organik dapat berupa kompos, pupuk Caramenanam sayuran organik tergolong mudah, hanya saja memang kebutuhan akan pupuk dan pestisida sama sekali tidak boleh menggunakan bahan kimia. Karena bahan yang digunakan adalah bahan - bahan alami, oleh karena itu sayuran organik disebut dengan sayuran sehat yang memiliki peminat cukup banyak. Persisdengan daun, rumput ini juga bisa kamu olah menjadi pupuk kompos. Kotoran manusia atau human excreta merupakan salah satu alternatif yang belum banyak mendapat perhatian masyarakat untuk sumber bahan baku pupuk organik berkualitas. Tak hanya itu, limbah yang satu ini juga bisa menghasilkan energi terbarukan berupa biogas, lo. Contohnya Pupukadalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. [1] Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen.Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan organikdan non-organik. Andarwulan et al. (2015) mempelajari kandungan serat pangan dan senyawa pectin dalam sayur pucuk kolesom (Talinum triangulare (Jacq.)) yang diproduksi dengan kombinasi pupuk kandang atau dengan pupuk anorganik. Kandungan serat pangan total, serat larut, dan Denganbegitu, pupuk tersebut dapat menjadi media pengembangbiakan alami dari makhluk mungil tersebut. Selain itu, sebisa mungkin hindari juga penggunaan obat-obat kimia sepertu herbisida, pestisida, atau pupuk non-organik lain yang dapat mematikan organisme serta merusak kesuburan tanah. Baca juga: 5 Dampak Berbahaya, Stop 'Kecanduan Allium ascalonicum, L) dengan Pupuk Organik Cair dari Daun Kelor (Moringa oleifera) Mohamad Ihsan1*, Srie Juli Rachmawati2, Khoirul Anwar3, dan Tri Rahayu4 dengan cara mencampur berbagai macam bahan kimia sehingga pupuk yang terbuat akan mengandung unsur hara yang tinggi. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari Jikakedua bahan sudah tercampur dengan merata pupuk siap untuk digunakan. Pupuk organik cair ini dapat digunakan dengan cara menyiram secara langsung pada sekitar batang tanaman atau dengan cara mencampur tanah dengan POC terlebih dahulu lalu ditanami tanaman. Kedua cara ii dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Carayang akan kami uraikan cocok digunakan untuk budidaya tanaman organik karena tidak menggunakan tambahan pupuk kimia, pestisida, herbisida, dan obat-obatan lainnya. Syarat media tanam yang baik. Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. SPESIAL☎ WA 0813 2744 6997 Bahan Membuat Epoxy Lantai Karangpucung, Cilacap 53255 SPESIAL ☎ WA 0813 2744 6997 Bahan Membuat Epoxy Lantai Karangpucung, Cilacap 53255 ~ ☎ WA 0813 2744 6997 Bahan Dan Jasa Membuat Lantai Epoxy Gandrungmangu, Cilacap 53254 ☎ WA 0813 2744 6997 Jual Epoxy Untuk Lantai Cilacap Utara, Cilacap 53235 ☎ MANTAB☎ WA 0813 2744 6997 Harga Coating Lantai Kamar Mandi Ngawen, Gunung Kidul 55853 MANTAB ☎ WA 0813 2744 6997 Harga Coating Lantai Kamar Mandi Ngawen, Gunung Kidul 55853 ~ ☎ WA 0813 2744 6997 Cat Epoxy Lapangan Badminton Panggang, Gunung Kidul 55872 ☎ WA 0813 2744 6997 Jasa Pasang Epoxy Lantai Kokap, Kulon Pupukorganik padat kompos diberikan tiga hari sebelum tanam dengan cara mencampur pupuk pada lahan dengan dosisi 1,5 kg/petak. Pupuk kimia diberikan sebanyak tiga kali secara sebar yaitu, pertama pada saat tanam, kedua diberikan pada umur 14 hst, dan pada umur 28 hst dengan dosis sepertiga dari 60 g urea/petak + 60 g pedagingyang memiliki potensi besar sebagai bahan baku pupuk organik. Pupuk organik dari ternak seperti kotoran ayam dapat memberi keuntungan ekonomis yang tinggi. Tugas akhir ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana cara membuat pupuk organik dari pupuk kandang, untuk mengetahui formulasi pupuk terbaik dan menerapkan pupuk pada tanaman HI84rU. JAKARTA, - Selain penyiraman dan cahaya matahari, tanaman juga membutuhkan nutrisi untuk memastikan pertumbuhan yang baik. Nutrisi dapat diberikan dengan pupuk. Adapun pupuk untuk tanaman antara lain pupuk organik dan pupuk kimia. Banyak pandangan bahwa pupuk organik lebih baik untuk tanaman, lantaran tidak dibuat dari bahan-bahan kimia, melainkan dari sisa-sisa makhluk yang ingin memberikan pupuk pada tanaman, tidak perlu membeli di toko bahan-bahan tanaman. Sebab, Anda bisa membuat pupuk organik sendiri di rumah, beberapa di antaranya sangat mudah diperoleh. Baca juga Pupuk Organik Paling Baik untuk Tanaman, Ini Penjelasannya Dilansir dari Farmer's Almanac, Sabtu 25/9/2021, berikut beberapa pupuk organik terbaik untuk tanaman yang bisa dibuat sendiri di Ilustrasi potongan rumput yang bisa dijadikan pupuk organik. 1. Potongan rumput Jika Anda memiliki halaman dengan rumput, pastikan untuk mengumpulkan potongan rumput untuk digunakan di kebun. Setengah hingga satu inci potongan rumput bisa menjadi mulsa pemblokir gulma yang bagus, dan kaya akan nitrogen, yang merupakan nutrisi penting bagi tanaman. 2. Gulma Sama seperti potongan rumput, banyak gulma yang ditemukan di kebun sangat tinggi nitrogen dan akan menjadi pupuk yang sangat baik. Baca juga Cara Alami Membasmi Gulma di Halaman Rumah, Pakai Garam Masalahnya adalah, setelah Anda mencabut gulma, Anda pasti tidak ingin menanamnya kembali di kebun karena benih apa pun akan bertunas dan menghasilkan gulma baru. Pupuk merupakan salah satu bahan atau material yang paling penting pada sektor pertanian. Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 505 tahun 2006, pupuk adalah suatu bahan kimia atau organisme yang memiliki peran dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Awalnya, pupuk berasal dari sisa pelapukan tanaman, arang kayu, dan kotoran hewan. Namun seiring berjalannya waktu, Justus Von Liebig, menemukan pupuk kimia pertama kali pada tahun 1840. Ia menyebutkan bahwa tanaman akan mendapatkan zat karbon dari udara dan beberapa unsur mineral kalium, kalsium, sulfur, dan fosfor dari dalam tanah. Pupuk Organik Pupuk organik adalah jenis pupuk yang terbuat dari bahan organik atau alami. Jenis pupuk ini juga dibedakan menjadi dua berdasarkan bentuknya, yakni pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Bahan-bahan untuk membuat pupuk organik padat meliputi sisa kotoran hewan, serbuk gergaji, sekam padi, dan bekatul. Sementara itu, pupuk organik cair menggunakan ekstrak tumbuh-tumbuhan dan cairan fermentasi limbah cair peternakan. Lebih lanjut, pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap dan bermanfaat bagi tanaman. Namun sayangnya, kadar dari setiap kandungan hara tersebut rendah. Pupuk Kimia Pupuk kimia merupakan jenis pupuk yang dibuat secara kimia atau dikenal sebagai pupuk buatan. Pupuk kimia dibedakan menjadi dua berdasarkan kandungan unsur haranya, yakni pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara yang lengkap. Sebagai contoh, pupuk kimia yang biasa digunakan untuk hara N adalah Urea dan ZA, untuk hara P adalah TSP, DSP, dan ZA, sementara untuk hara K adalah KCL/MOP. Sementara itu, pupuk majemuk secara umum dibuat dengan mencampur pupuk-pupuk tunggal dengan komposisi hara yang beragam. Hal Penting Sebelum Memilih Pupuk Organik atau Pupuk Kimia Sebelum memutuskan jenis pupuk yang akan digunakan, kamu perlu menyimak beberapa informasi berikut. 1. Kandungan Unsur Hara Pada poin ini, pupuk organik jelas memiliki kandungan nutrisi mikro dan makro yang lengka meskipun takarannya sedikit dan komposisinya tidak dapat dipastikan. Oleh karena itu, setiap pupuk organik akan memiliki kandungan nutrisi dengan komposisi berbeda. Sementara itu, pupuk kimia hanya memiliki beberapa kandungan nutrisi tertentu. Namun, jumlah takarannya bisa lebih banyak dan memiliki komposisi yang pasti. Misalnya, pupuk urea memiliki kandungan nitrogen dalam jumlah yang cukup, tapi tidak memiliki zat nutrisi lainnya. 2. Penyerapan Nutrisi atau Zat Hara Selain kandungan unsur hara, hal penting lain yang perlu kamu perhatikan adalah penyerapan nutrisinya. Pada pupuk organik, kandungan nutrisi dirasa lebih sulit dicerna oleh tanaman karena bentuknya masih tersimpan dalam ikatan yang kompleks. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, tanaman tetap bisa dengan mudah menyerap nutrisi tersebut. Sedangkan pada pupuk kimia, kandungan nutrisinya bisa diserap secara langsung oleh tanaman. Sayangnya, zat hara tersebut akan sangat mudah hilang dari tanah karena adanya erosi tanah. 3. Efek Reaksi pada Tanah dan Tanaman Faktor lain yang penting diketahui adalah efek reaksi pada tanah dan tanaman. Pada pupuk organik, efek reaksi akan berjalan lebih lambat pada tanaman, sehingga cocok digunakan dalam jangka panjang. Sifat tahan lama inilah yang membuat pupuk dapat membantu menggemburkan tanah, serta meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air dan menjaga kesuburan tanah. Di sisi lain, pupuk kimia akan memberikan efek reaksi yang lebih cepat pada tanaman. Akan tetapi, penggunaan jangka panjang justru dapat mengurangi kesuburan dan tidak baik bagi struktur tanah. 4. Efektivitas Penggunaan Dari sisi efektivitas penggunaan, pupuk organik akan memicu perkembangan organisme tanah yang mampu memberikan nutrisi pada tanah. Hal ini karena organisme tanah secara berkelanjutan akan menguraikan sejumlah nutrisi yang penting untuk tanaman. Sebaliknya, penggunaan pupuk kimia justru dapat membunuh organisme tanah sehingga dalam upaya menyediakan nutrisi bagi tanaman yang cukup, kuantitas atau jumlah takaran pupuk harus ditambahkan dalam jumlah besar agar hasilnya tetap baik serta perlu dibatasi agar tidak berlebihan. Itu tadi perbedaan antara pupuk organik dan pupuk kimia serta hal penting yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk memilih salah satunya. Bila kamu sedang mencari produk pupuk yang berkualitas dan asli, Gokomodo siap membantumu mendapatkannya. Kunjungi website kami untuk informasi selengkapnya! Teknik Mencampur Pupuk Kimia Tanjungmeru – Tahukah Anda, jika pupuk kimia tidak boleh diaplikasikan secara sembarangan? Dalam mengaplikasikan pupuk, terlebih dahulu perlu diketahui jenis dan dosisnya ketika akan dicampurkan ataupun diaplikasikan ke tanaman. Hal ini bertujuan agar pupuk yang digunakan tepat sasaran dan tidak terbuang sia-sia. Umumya, campuran beberapa jenis pupuk diberikan secara bersamaan, dengan alasan untuk menghemat waktu dan tenaga. Namun, ternyata masing-masing jenis pupuk memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda. Ada pupuk yang bersifat baik dan ada pula yang bersifat antagonis berlawanan jika dicampur. Akibat dari antagonis ini Umunnya menyebabkan salah satu kandungan hara yang diberikan tidak dapat diserap oleh tanaman secara maksimal, bisa juga hilang bahkan ada berakibat buruk bagi tanaman dan bersifat racun. Berikut adalah contoh pupuk yang memiliki sifat antagonis jika diaplikasikan secara bersamaan Pupuk Amonium Urea dan Pupuk Phospat Pupuk urea tidak boleh dicampur dengan pupuk TSP, SP-36, ataupun SP-18. Pupuk nitrogen dan pupuk phospat tidak boleh dicampur dan diaplikasikan secara bersamaan, karena jika kedua jenis pupuk tersebut dicampur maka akan terjadi peningkatan keasaman tanah menurunkan pH tanah sehingga tidak baik untuk tanaman dan dapat mematikan mikroorganisme di dalam tanah. Pupuk urea harus diaplikasikan sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk alkalis seperti super dolomit maupun TSP. Interval pemupukan tidak diperlukan jika pemberian urea dan pupuk alkalis tidak diaplikasikan pada tempat dan waktu yang bersamaan. Pupuk Urea dan Pupuk KCL Pupuk urea dan pupuk KCL tidak boleh dicampur. Jika pupuk urea dan pupuk KCL dicampur dan diaplikasikan secara bersamaan akan membentuk gumpalan-gumpalan dan tanaman akan sulit menyerapnya. Pupuk Kalium dan Pupuk Kieserit Pupuk kieserite adalah pupuk yang mengandung unsur magnesium Mg dan belerang S. Pupuk kalium dan pupuk yang mengandung unsur magnesium bersifat antagonis sehingga tidak boleh dicampur. Pupuk Kalium dan Pupuk Dolomit Pupuk dolomit atau kapur dolomit mengandung unsur magnesium Mg dan kalsium Ca. Unsur kalium dan magnesium bersifat antagonis, begitu juga unsur kalium dan kalsium. Unsur hara K apabila dicampurkan dengan Ca, akan mengakibatkan unsur Ca menjadi tertekan sehingga tidak bisa diserap secara sempurna. Untuk mengurangi terjadinya antagonis pupuk maka diperlukan waktu setidaknya selisih 3 minggu antara pupuk yang satu dengan yang lainnya atau sehabis hujan sehingga pupuk yang diberikan sudah terserap ke tanah. Bisa juga sistem pemberian pupuk K harus diberikan terlebih dahulu. Sementara itu, pupuk kalium dan pupuk phophat boleh dicampur. Pupuk kalium seperti KCL dan pupuk phosphat misalnya SP-36 boleh dicampur dan diaplikasikan bersamaan. Atau pupuk ZK dan pupuk TSP juga boleh dicampur. Pupuk kalium dan pupuk phosphat tidak bersifat antagonis sehingga bisa diaplikasikan bersamaan atau dicampur. Cara pemupukan tanaman memerlukan keahlian dan tidak hanya sekedar memberi pupuk, diperlukan jenis pupuk dan dosis, baik itu yang jenis pupuk kimia dan pupuk organik. Sering saya temui seorang petani yang baru mulai menggeluti dunia pertanian atau perkebunan tidak faham prinsip dasar pemupukan. Pada dasarnya teknik untuk pupuk tanaman apapun, jika dasarnya tidak faham, maka dijalan akan banyak kasus, entah itu daun layu, menguning, mati dan seterusnya. Tanaman apapun tanamannya prinsip dasarnya sama, sebelum budidaya harus mengerti dulu lahan kita seperti apa. Yuk kita simak berikut ini Faktor yang Berpengaruh 1. Kapasitas tukar kation KTK Harus Tinggi – Nilai Tukar Kation wajib tinggi – Karena tanaman akan menyerap bukan unsur tapi kation yang diserap – Jika KTK rendah maka daya serap rendah – KTK bagus jika ada kandungan C organik yang cukup, jika tidak diperhatikan apapun pupuknya tidak terserap, karena nilai tukar kation tidak cukup – Yang terserap tanaman dalam bentuk kation – Jadi KTK harus tercukupi – Untuk menaikan nilai KTK maka C organik harus masuk. – Petani di indonesia jarang ngukur berapa KTK – Maka di kp2m ada konsep masuk C organik kohe, asam humad – Sejelek-jeleknya 1 ton untuk 1 ha bahan organik yang sudah matang sudah di uraikan, agar berbentuk nilai KTK ideal, agar pupuk murah juga bisa terserap – Bahan organik bisa kohe, daun-daun, rumput dll. tapi harus sudah difermentasi dulu pakai QRR minimal 2 minggu – Jika 2 minggu maka nilai KTK akan cukup. – Bahan organik mentah atau matang bukan dari lamanya tersimpan, tapi kalau belum diurai belum tentu matang. – Asam humad murah, tapi bahan organik juga masuk, agar tekstur tanah lebih poros. agar hidrogen dan oksigen bisa normal. – Biar yakin c organik masuk asam humad – 8-10 liter per ha atau 10 hari sekali masuk asam humad agar KTK terjaga Baca juga 2. Derajat Keasaman Tanah – Jika PH dibawah 5,5 maka yang akan dominan AL dan FE unsur asam, jika unsur itu dominan, maka akan mengikat pospor. – Artinya tanaman tidak akan sempurna menyerap nutrisi N, P, K karena terikat oleh al dan fe. – Jadi PH harus stabil, agar yang dominan CA dan MG agar AL dan FE tidak bisa mengikat apa-apa jika PH diatas 6 – Maka harus CA, MG. Jika dominan CA dan MG maka PH akan naik – Maka nantinya AL dan FE tidak akan berfungsi karena dominan CA dan MG di lahan. – Jadi harus bisa mempelajari pertumbuhan tanaman, jika kurang bagus maka tandanya PH rendah. – Tanaman juga akan menyerap CA dan MG, maka CA dan MG harus rutin masuk bersama nutisi lain agar CA dan MG selalu ada di lahan. – Jadi jaga PH jangan kurang dari 6, dengan rutin 1 minggu sekali masuk CA dan MG – Nanti nutrisi yang masuk akan menyerap nutrisi full – Semakin tinggi kejenuhan basa CA dan Mg akan berbanding lurus dgn keasaman – CA dan MG bisa dapat dari kapur atau yang murni. – Hakekatnya petani adalah mengurus tanah. jika tanah benar maka tanaman akan normal 4. Tekstur Tanah Makro N, P, K, Ca, Mg, S – Masalahnya bukan mahal atau murah tapi bisa tidak diserap tanaman – Bisa diserap tanaman kalau KTK benar, Ph benar, Kejenuhan basa benar, semua normal, maka apapun yang dimasukin akan terserap tanaman – Masuk asam humad dan asal vulvat secara berkala dan CA / MG – Karena unsur-unsur itu terserap tanaman, jadi akan berkurang. jadi harus ditambah terus rutin. – Jika PH kurang dari 4 maka ketika tidak normal dan kejenuhan basa tidak normal – Jadi kebutuhan C organik dan CA MG 1 minggu sekali masuk akan selalu terjaga KTK dan PH selalu stabil. – Aplikasi asam humad 8 liter dicampur air jadi 400 liter / ha – Sekam bakar atau biochar itu CA kecil, jadi harus ditambah – Jika pakai ilalang pakai daunnya, akar dibuang. – MG SO4 itu S nya rendah. – Bahan C organik dari kipait itu harus banyak jangan 1 karung – Ph usahakan 1 minggu sekali cek bila perlu 1 minggu sekali – Rekayasa pupuk pakar hanya di NPK, jadi CA dan MG terpisah jadi dolomit harus masuk – Kita harus punya ph meter, untuk menaikan ph 1 saja perlu 2,1 ton dolomit/ha – Tapi kalau pakai asam humad cukup 8 sampai 10 liter – Kalau akar masih pendek bisa kocor disekitar batang. kalau sudah lebih dari 1 minggu bisa 1 jengkal – Kalau mau pakai jerami bisa tapi dengan qrr akan terurai 20 hari. – Di qrv dan qrg dari pusat sudah ada CA dan MG – Untuk 1 drum 200 liter, asam humad 1 liter/ kg – Menaikkan PH tanah harus masuk CA dan MG. – CA dan MG akan menaikan ph jika KTK normal – KTK normal jika masuk asam humad Pemupukan Yang Benar – Ca kalau Murni 98% itu ca 2 kg dan mg 1 kg untuk 200 liter air. – Jika pakai sistem lubang maka per lubang 1 gelas – Jika pakai dolomit 1 kg maka air 10 liter, akan sama kandungannya dgn yg CA dan Mg murni di atas. – PH meter pakai takemura yg bagus. -Kenapa masuk kohe 1 karung per bedengan agar ktk normal, jika ktk normal maka ca dan Mg akan berfungsi. – Jadi ktk dan ca mg harus ada – Dolomit harus difermentasi qrr minimal 1 hari semalam agar Ca dan Mg terurai. – Yang merusak ktk jika C organik habis. – Jadi jika ktk rusak dan pupuk kimia masuk akan numpuk jadi residu. – Jika kemampuan ktk misal 10 dan masuk pupuk 20, maka tdk seimbang dan merusak. – Yang bahaya residu pupuk sintetis yg tdk terurai. jadi jika ada qrr maka berapapun yg masuk akan terurai. termasuk herbisida dll. – Untuk CA bisa juga pakai CaCo3 – Jika pakai mulsa dipakai tanam lagi, maka tinggal cabut tanaman dan masuk asam humad, ca, mg. – Pakar menyarankan 5 hari sekali masuk pupuk yang panen berulang – Yang panen sekali cukup 10 hari sekali pemupukan – Kebutuhan sulfur paling 4% , di AJR juga sudah cukup. – Dosis 4000-5000 ppm kocor Sore hari – Dosis 2000-2500 ppm spray pagi hari Kapan waktu masuk dan dosis 1. Spray – Jika spray maka pagi hari – Karena stomata terbuka dan langsung dimasak – Tapi jika masuk sore hari maka akan sia² karena blm tentu diserap stomata dan pagi ada embun jadi larut. – Jadi saran spray pagi. – Dosis 1500-2500 ppm – Amannya 2000 ppm – Tanah dibasahin dulu sebelum spray 2. Kocor – Jika pagi kocor, maka jika ada matahari maka air akan berkurang dan dikhawatirkan akan overdosis. – Jika sore hari kocor maka akan slow diserap tanaman dan aman – Sebelum kocor 1 jam sebelumnya tanah disiram agar tidak kering – Karena jika langsung kocor dihawatirkan akan bubar jalan – Dosis 4000-6000 pppm – Amannya 5000 ppm – 5 hari sekali atau maksimal 10 hari sekali – Tanah dibasahin dulu sebelum kocor – Walau kocor 5000 ppm nantinya akan naik ke daun jadi sekitar 2000 ppm Menghidupkan QRR – Gula 1 ons 1 bulan hidup – Semakin banyak gula semakin lama bangun – Jika habis makanan maka akan dorman – Jika kelamaan dorman akan membentuk spora di lapisan atas – Ada hama atau tidak ada hama spray 1 minggu sekali – Kalau mau berhasil tds harus punya, PH meter harus punya, bwd juga – Jadi pemupukan bebas bisanya melalui daun atau melalui akar bebas asal pakem-pakemnya diperhatikan sesuai uraian di atas. Demikian ulasan singkat dari pengalaman pakar petani organik tentang Tips Penerapan Pupuk Organik dan Kimia dengan Dosis yang Terukur. Semoga bermanfaat Salam organik Syato Kawaqi

cara mencampur pupuk organik dengan kimia